Skip to main content

MITOS


Pengertian Mitos

Mitos (bahasa Yunani: μῦθος— mythos) atau mite (bahasa Belanda: mythe) adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional.[2][3][4] Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.

Mengapa mitos dipercaya

Pada zaman dahulu, kemampuan manusia masih terbatas baik peralatan maupun pemikiran. Keterbatasan itu menyebakan pengamatan menjadi kurang seksama, dan cara pemikiran yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikan, pengetahuan yang terkumpul belum memberikan kepuasan terhadap rasa ingin tahu manusia dan masih jauh dari kebenaran .
Perkembangan selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan non fisik (pikirannya), jadi tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan atas dasar pengamatan maupun pengalamannya saja untuk memuaskan alam pikirannya.
Berbagai pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari pengalaman dan kepercayaan seseorang disebut mitos. Adapun cerita yang berdasarkan mitos ini disebut legenda .
Mitos ini timbul disebabkan karena keterbatasan alat indra manusia, seperti :
1. Alat penglihatan Banyak benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak oleh mata.
2. Alat pendengaran Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 perdetik.
3. Alat pencium dan pengecap Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap maupun yang diciumnya. Manusia hanya bisa membedakan empat jenis rasa, yaitu manis, masam, asin , dan pahit.
4. Alat perasa Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat. Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan pengamatan tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena :
a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatsan penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
b. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu. c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
 Contoh-contoh mitos di Indonesia :
 Ngintip bikin bintitan
 Kadang kita waktu masih SD malu kalo ke sekolah ketika bintitan di mata, takut dibilang abis ngintipin orang mandi. Tapi ada benernya juga sih itu mitos,,, logikanya jika kita mengintip dari lubang yang kecil pastinya kan di sekitar lubang tersebut terdapat banyak kuman atau kotoran yang mungkin bsa masuk ke mata.
 

Dampak Negatif

Mitos memang tidak bisa dilepaskan dengan perjalanan bangsa Indonesia dari dahulu hingga saat ini,bagi sebagian orang hal tersebut masih dianggap sebuah hal yang tabu atau keramat jika diperbicangkan lebih dalam lagi.Tapi bagi sebagaian tokoh agama,mengumumkan bahwa mengkramatkan beda mati memang haram hukumnya bagi agama Islam untuk di sembah atau di beri sesajen.Dibalik pro & kontra tentang masalah paham tersebut,saya adalah pihak yang mendukung budaya Mitos agar tetap di lestarikan oleh masyarakat kita.Karena dibalik itu semua,ada sisi positif yang bisa kita ambil dari mengkramatkan suatu benda mati atau hidup yang tersebar di setiap wilayah di Indonesia.

Dampak Positif

1. Mengurangi sifat tangan jahil manusia yang sering mencorat – coret batu,pohon & gedung tua.
2. Melestarikan suatu perkembangan ekosistem alam seperti hewan ikan, burung & labi – labi agar tetap hidup bebas dialamnya tanpa ada perburuan liar yang marak terjadi.
3. Mendukung kegiatan Go Green, karena belakangan ini banyak sekali penebangan secara besar-besaran untuk membangun Mall, Gedung & Jalan Raya agar bisa tetap diminimalisir oleh,beberapa pohon yang di anggap kramat.
4. Menjaga tutur kata & perilaku kita terhadap lingkungan sekitar, karena banyak dari kita yang bertutur kata tidak sopan di beberapa tempat umum.
5. Menjaga tradisi leluruh kita yang sudah ada sejak dahulu kala & menjadi aset budaya bangsa  
6. Lebih bertakwa & berserah diri kepada Tuhan, karena segala sesuatu yang ada di muka Bumi ini adalah ciptaan Tuhan semata.

Sumber

Comments

Popular posts from this blog

12 Prinsip Animasi

  1.Solid Drawing Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang signifikan dalam menentukan -baik proses maupun hasil- sebuah animasi, terutama animasi klasik. Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan yang terpenting adalah kesamaan bentuk. Karakter haruslah tetap dapat terlihat seperti karakter tersebut walaupun dia melakukan segala macam gerakan dan segala macam posisi. 2.Timing & Spacing Grim Natwick -seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak. 3.Squash & Stretch Squash and stretch adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan

Kepemimpinan

Teori dan Arti Penting Kepemimpinan Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau dipacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini 1.Teori Genetis (Keturunan)  Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan bakat bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan y

ACL V 8.0 (Audit command language)

ACL V 8.0 (Audit command language)    1.  Pengertian ACL (gambar : ACL versi 8.0) ACL adalah sebuah software yang dirancang secara khusus untuk menganalisa data dan menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa (common/ nontechnical users)  maupun pengguna ahli (expert users).              Software ini dapat melakukan akses data langsung ke dalam database ataupun dalam bentuk teks fil e dalam waktu yang singkat tanpa menganggu sistem yang sedang berjalan, melakukan proses verifikasi hasil dari data yang diperoleh untuk menciptakan integrasi data yang dipercaya, dan hasil analisa data yang dapat diandalkan. Semua dapat dilakukan dengan cepat, tepat, aman, dan akurat. 2.       Kelebihan dan Kekurangan Dalam setiap aplikasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan pada ACL:             Kelebihan ACL:           1.       Bagi auditor:              Penggunaan ACL akan membantu